Selamat Datang

Senin, 21 Oktober 2013

Liburan ke Unaaha#

      Bingung harus memulai darimana, tidak mempunyai pengalaman menarik selama liburan, tetapi ada yg luar biasa saat lebaran Idul Adha kemarin, berkumpul dengan keluarga adalah moment yang paling aku tunggu-tunggu setiap lebaran tiba, baik itu lebaran Idul Adha, maupun Idul Fitri. Anak, cucu, saudara, kemenakan, semua berkumpul di rumah nenek. Hal ini menjadi agenda tahunan dalam keluarga kami. Dibalik aktivitas yang luar biasa padatnya, kami jarang mempunyai waktu untuk bersama, jadi moment lebaran adalah moment yang tepat untuk kita berkumpul, saling memaafkan, bertukar cerita, dan sebagainya.
     Setelah lebaran usai, semua kembali ke aktivitas masing-masing. Aku yang kebetulan sedang libur, hanya menikmati waktu liburku di rumah. Tiba-tiba, pada hari Jumat, 18 Oktober 2013, Mega salah seorang dari temanku mengajakku untuk pergi ke rumahnya Dita di Unaaha. Aku langsung menerimanya tanpa berpikir panjang. Hari itu pun kami berempat, aku, Mega, Ani, dan Ikin berangkat ke Unaaha pada pukul 11.00 WITA. Karena pada hari Jumat, dan teman kami melaksanakan shalat Jumat, kami berhenti pada salah satu mesjid dalam perjalanan kami. Kami melanjutkan perjalanan pada pukul 13.00 WITA. Cuaca saat itu sangat cerah mengikuti perjalanan kami. Pemandangan sekitarpun sangat indah dan sejuk. Aku yang baru pertama kali menginjakkan kakiku di Kota Unaaha merasa perjalanan ini sangat jauh dan melelahkan. Kami melewati beberapa desa dan kecamatan termasuk Wawotobi dan Pondidaha. Sepanjang perjalanan, mata kami dimanjakan oleh pemandangan yang indah, persawahan yang hijau dan padi yang telah menguning. Kami juga melihat masyarakat di sana sedang memanen padi.
    Hasil survey, daerah ini merupakan lumbung beras Sulawesi Tenggara. Sentra padi di Kendari meliputi ibu kota kabupaten Konawe, Wawotobi, dan Pondidaha. Dari total produksi Kabupaten Kendari, sekitar 70 persennya dipasok dari Kota Unaaha. Keunggulan kabupaten dengan wilayah terluas di Provinsi Sultra ini di sektor pertanian, khususnya tanaman pangan, terbukti pada jumlah produksi padi yang angkanya jauh di atas kabupaten/kota lain di Provinsi Sultra. Jadi, tidak heran jika pemandangan di sana memukau bagi siapa saja yang melewati atau mengunjunginya.
    Kami pun telah memasuki Kota Unaaha. Lagi-lagi kami terkesima oleh penataan kota yang luar biasa. Kota Unaaha adalah ibukota Kabupaten Konawe. Unaaha merupakan kota kecil di jazirah tenggara pulau Sulawesi yang sedang berbenah dan mewujudkan harapan menjadi sebuah kota seperti halnya Kota Kendari atau kota-kota lainnya yang berada di Indonesia. Bangunan-bangunan besar terlihat disetiap sudut Kota Unaaha. Penataan kotanya pun rapi.
Kota Unaaha dikenal sebagai tempat transit bagi saudagar, pedagang, atau kelompok social lainnya yang sedang melakukan perjalanan bolak-balik dari Kendari, Kolaka, dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Kami meneruskan perjalanan dan akhirnya sampai di rumah Dita, Desa Padangguni, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, ujung dari Kota Unaaha. Lelah mendera tubuh kami. Sesampainya di sana, kami bertemu dengan Dita dan keluarganya yang ramah-ramah. Kami di jamu dengan baik. Kami pun beristirahat, bercerita, dan makan. Setelah istirahat, kami di ajak berjalan-jalan di Desa Padangguni. Desanya indah, tertata dengan baik, persawahan hijau, dan sejuk. Yang paling aku senangi adalah warga dan masyarakat di sana ramah-ramah layaknya seseorang yang telah lama kami kenal. Kami bercerita dan saling bertukar sapa. Tidak terasa waktu sudah magrib, kami shalat dan kami pun pamit pulang.
Kami menempuh perjalanan malam yang menyenangkan dan akhirnya saampailah di Kendari. Suatu hari nanti kami masih ingin berkunjung ke Unaaha lagi, kami tidak kapok, karena perjalanan ke Unaaha sangat menyenangkan. Setelah dari Unaaha, kami beristirahat di rumah masing-masing dan sibuk lagi dengan aktivitas perkuliahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar